The Buffet nama restonya.
Apa yang spesial dari resto ini? Umumnya resto All You Can Eat fokus di satu jenis kuliner. Ada All You Can Eat shabu atau suki seperti yang belum lama ini saya kunjungi. Ada yang grill, ada yang masakan Italia. Lalu The Buffet? Well, bisa dibilang jenis makanan yang ditawarkan sangat beragam lho. Mulai dari masakan Indonesia, Chinese, American dan Italian bisa ditemui disini. Cukup menarik kan? Dan semua itu terbilang bisa dinikmati dengan harga yang bersahabat juga lho. Yuk ke reviewnya!
Hanya perlu diingat foodies, seperti halnya resto All You Can Eat lainnya, apabila makanan yang kita ambil tidak mampu kita habiskan maka akan dikenai charge. Di The Buffet untuk tiap 100 gram makanan yang tidak habis maka dikenai charge Rp. 50.000. Karena itu ambil semampu yang bisa dihabiskan saja ya hahaha.
Oke, mari kita lihat makanan apa saja yang ada di The Buffet.
Di station lainnya bisa ditemui berbagai masakan dari daging-dagingan, seperti Ayam Bumbu Rujak, Chicken Kung Pao, Chicken Lemon, Black Pepper Beef, Kakap Asam Manis, Rendang Ayam, Ikan Cabe Hijau, Kerang Hijau Saus Padang dll. Sayurannya juga beragam, dari Fried Kailan, Capcay, Tumis Buncis, Fu Yung Hay dll. Sedangkan di station pasta bisa ditemui Spaghetti Aglio Olio, Fettucine Bolognaise, Penne Cream, Macaroni Schotel, Bruschetta dan Pastel Ayam. Lalu di ujung ada station Salad Bar, berbagai jenis cake dan pudding, dan tak lupa ice cream.
Mari mulai menyantap!
Saya mencoba Spaghetti Aglio Olio, Butter Rice, Chicken Lemon, Black Pepper Beef, dan Fu Yung Hay.
Spaghetti Aglio Olio: Sebenarnya lumayan, hanya saja sudah agak dingin. Bumbunya kalau sedikit lebih gurih, mungkin akan lebih enak.
Butter Rice: Kalau ini lebih enak dibanding Fried Ricenya. Nasinya benar-benar harum dengan mentega. Pas rasanya, tidak terlalu asin. Dan untungnya saat saya ambil, masih panas.
Chicken Lemon: Rasanya hanya seperti ayam goreng tepung. Bahkan tepungnya sendiri juga saya rasa kurang berbumbu. Saus lemonnya hanya manis, tanpa ada rasa asam. Saya harus makan ayam ini dengan sambal supaya ada sedikit rasa. Sedikit mengecewakan sih.
Black Pepper Beef: Lumayan rasanya. Setidaknya terasa bumbu lada hitamnya. Daging sapinya tidak keras walaupun sudah agak dingin. Pedasnya masih sopan juga.
Fu Yung Hay: Kurang isian. Jadi hanya tepung saja dengan sedikit cincangan udang dalamnya. Bisa lebih baik asal isiannya lebih banyak.
Saya mencoba Potatoes Wedges, Macaroni Schotel, Pastel Ayam, dan Ikan Cabe hijau.
Potatoes Wedges: Sudah dingin sehingga jadi keras waktu digigit. Sungguh sayang sekali, padahal bumbunya lumayan. Seharusnya untuk menu semacam ini selalu dipanaskan secara berkala.
Macaroni Schotel: Sedikit asin, tapi karena memang saya penggemar asin mungkin masih bisa ditoleransi. Tepung adonannya lembut, cuma lagi-lagi tebal di tepung. Makaroninya tidak padat.
Pastel Ayam: Sebenarnya saya agak bingung menggambarkan menu ini. Terutama selain karena bentuknya yang mirip macaroni schotelnya, rasanya pun mirip. Hanya saja bedanya ini ada sedikit daging ayamnya.
Ikan Cabe Hijau: Rasanya gurih, sedikit asin dan agak asam. Saya kurang paham apakah memang menu ini harus ada rasa asamnya atau tidak. Ikannya sendiri adalah daging yang sudah difillet, tapi masih bisa ditemui tulang-tulang ikannya. Jadi hati-hati saat menyantap menu yang ini, foodies.
Saya mencoba Bruschetta, Kerang Hijau Saus Padang, Kakap Asam Manis, dan Fettucine Bolognaise.
Bruschetta: Tampilannya amat tidak menarik. Seperti makanan beku yang baru keluar dari freezer. Rasanya sih lumayan, hanya saja tampilannya yang benar-benar tidak mengundang selera makan.
Kerang Hijau Saus Padang: Boleh terbilang diolah dengan baik, karena kerangnya tidak bau amis. Hanya saja bumbu saus padangnya kurang nendang, tidak ada sensasi pedas yang biasa ditemui di bumbu saus padang.
Kakap Asam Manis: Ini lumayan. Kalau foodies pernah mencoba menu seperti ini di prasmanan pernikahan, ya rasanya sama seperti itu.
Fettucine Bolognaise: Asin. Hanya asin. Sekian.
Worth it for the money? Well mungkin bila foodies tidak begitu mempermasalahkan soal rasa bisa dikatakan cukup worth it, mengingat varian makanan yang sangat beragam, dan juga resto ini sebenarnya sangat nyaman untuk hangout.
Tapi bila foodies adalah penikmat kuliner yang pecinta makanan enak, sebaiknya tidak usah terlalu berekspektasi lebih.
Will I be back? Well, maybe I'll be back when the food is still hot. Definitely won't be back for dinner.