Beruntung sekali kemarin beberapa teman saya mengajak saya makan gratis, alias ditraktir. Hehe, kesempatan seperti ini sih gak mungkin dong bilang tidak.
Dan saya semakin senang waktu tahu kalau saya akan ditraktir makan di Shabu Slim.
Mungkin foodies sudah cukup banyak yang tahu kalau resto ini ownernya adalah seorang artis, Ferry Salim. Cukup jelas pula ada foto dari sang owner pun dipajang di dinding luar resto ini.
Jenis makanan shabu memang cukup tren di masyarakat, dan saya pun salah satu penggemar jenis kuliner ini. Bahan makanan yang direbus memang sehat, tapi bukan cuma shabu-shabu saja yang ditawarkan di resto Shabu Slim ini. Yuk ke reviewnya.
Pelayannya sangat ramah, mulai dari menyambut pengunjung, mengantar ke meja, bahkan menjelaskan menu. Semua dibarengi dengan senyuman yang ramah. Saya angkat jempol untuk pelayannya. Luar biasa.
Masuk ke bagian dalam resto terasa kental nuansa Jepang. Wallpaper bergambar kartun Jepang, lampion-lampion yang juga bergambar kartun Jepang, dan ada conveyor belt, seperti layaknya restoran sushi di Jepang. Conveyor belt maksudnya adalah ban berjalan, yang mengelilingi semua meja di resto sehingga kita tidak perlu repot berjalan mengambil bahan rebusan. Cukup menunggu bahan yang kita inginkan melewati meja kita.
Owner resto sepertinya percaya pada yang namanya hoki (keberuntungan) soalnya saya melihat ada aquarium berisi ikan arwana di area depan resto, dan juga beberapa hiasan Maneki Neko (kucing pemanggil keberuntungan) yang ikut ditaruh di conveyor belt. Maneki Nekonya bukan untuk dimakan lho, apalagi dibawa pulang.
- Chicken Soup: kuah kaldu ayam
- Red Hot Soup: kuah dengan rasa pedas gurih
- Tom Yam Soup: kuah tom yam yang rasanya sedikit asam
- Tom Yam Milk Soup: kuah tom yam dicampur santan
karena dalam 1 panci rebusan bisa menampung 2 jenis kuah, maka saya dan teman-teman memilih kuah Chicken Soup dan Tom Yam Soup.
Bahan rebusan yang berputar di conveyor belt sangat beragam. Ada sayur seperti daun sawi, selada, jamur-jamuran, tahu jepang, wortel. Sedangkan untuk dagingnya juga beragam, mulai dari seafood seperti ikan, udang, crabstick, kerang dan scallop, juga ada daging sapi dan daging ayam. Ada juga bakso ikan dan bakso sapi, lalu telur ayam utuh. Lengkap sekali pokoknya sampai bingung mau ambil yang mana karena takutnya kalau ambil semua maka panci bisa kepenuhan, hehe.
Item yang berputar di conveyor belt tidak semua termasuk dalam price range All You Can Eat. Foodies harus perhatikan bahwa minuman dalam botol dan dalam kaleng tidak termasuk dalam All You Can Eat dan harus dibayar terpisah. Tapi jangan khawatir foodies karena ada pilihan minuman yang bisa diambil free di station yang ada di pojok resto.
Untuk teh ada pilihan Ice Tea dan Chrysantemum. Ice Tea adalah teh manis biasa, sedangkan Chrysantemum ini teh dari ekstrak bunga krisan. Teh Chrysantemum ini kuat di aroma bunganya. Soal rasa saya lebih cenderung suka yang Ice Tea.
Oiya, tidak cuma bahan rebusan yang bisa foodies ambil secara gratis di conveyor belt. Ada sushi juga lho.
Ngomong-ngomong soal selingan, bagi yang tidak suka sushi tidak perlu khawatir ingin makan apa sebagai selingan sambil menunggu bahan rebusan matang. Di station sebelah station minuman bisa ditemui station mie goreng, kwetiau goreng, juga ada beberapa jenis gorengan yang bisa diambil, gratis.
Untuk dessertnya disediakan ice cream dan beberapa pilihan buah-buahan.
Kesimpulannya, sungguh menyenangkan. Super senang pastinya. Bukan karena saya ditraktir, tapi lebih ke arah kepuasan kuliner yang saya dapat. Yang pasti telah menarik hati saya adalah adanya conveyor belt yang sangat memudahkan pengunjung. Banyaknya varian bahan rebusan, bahan-bahan yang segar, rasa yang nikmat, pelayanan yang bagus, bahkan pilihan side dish gratis di station-station, semua adalah nilai plus resto ini.
Dengan begitu banyaknya nilai plus seperti itu sepertinya pertanyaan apakah saya akan datang lagi ke resto ini sudah cukup jelas. Tanpa ditraktir pun saya sepertinya mau datang lagi. Cuma harap diingat harga nett setelah pajak bisa diatas 160K. Tapi masih sangat worth it kok. You should try, foodies.
ada yang penasaran dengan sabung ayam toraja
BalasHapusAda ayam bangkok vietnam
BalasHapus