Makanan khas Palembang ini banyak ditemui di restoran ataupun kaki lima.
Umumnya pempek menggunakan bahan dasar ikan tenggiri. Lalu bagaimana rasanya kalau bahan yang digunakan diganti dengan ikan belida?
Berawal dari seorang teman food blogger memberitahukan saya soal resto ini. Dan kebetulan waktu saya meng-google ternyata resto ini sedang buka promo di salah satu website diskon.
Jadi berangkatlah saya ke Pempek Wilson Sriwijaya.
Lokasinya ada di jalan Boulevard Kelapa Gading, berdekatan dengan Ayam Kremes Kraton. Tempatnya tidak terlalu besar, tapi cukup nyaman. Interior didominasi cermin yang dipajang sepanjang dinding (beberapa resto di Kelapa Gading saya temui menggunakan konsep ilusi optik seperti ini), serta warna kuning yang menjadi ciri khas resto.
Jenis makanan yang dijual hampir semua adalah menu pempek. Tapi ada juga menu Nasi Goreng Baturaja (perpaduan masakan Arab dan India), juga ada menu ikan pindang.
Saya datang ke resto ini tentu untuk mencoba pempeknya yang katanya terbuat dari ikan belida. So let's try!
Voila, saya coba 3 macam pempek di piring saya. Disajikan dengan potongan mentimun dan juga bubuk ebi. Pempek disini semuanya menggunakan ikan belida nih, eaters. Jadi katanya penggunaan ikan belida ini akan membuat pempek lebih lembut dan tidak berbau amis. Let see about that.
- Pempek Adaan - Rp. 6.000/pc. Ini yang bulat. Dinamakan pempek adaan karena langsung dibuat dari adonan, tanpa direbus dulu, dan langsung digoreng. Teksturnya lembut, dengan kekenyalan yang cukup bagus. Enaknya pempek ini karena kulitnya begitu renyah di luar dan adonan dalamnya lembut.
- Pempek Lenjer - Rp. 6.000/pc. Ini yang bentuknya memanjang. Teksturnya kurang lebih sama dengan yang adaan. Kulitnya renyah juga, sehingga ada tekstur kriuk renyah di tiap gigitan. Enak sekali. Dan sama seperti pempek adaan, tidak ada bau amis tercium, so it's really really good.
- Pempek Kulit - Rp. 6.000/pc. Ini yang bulat pipih dan berwarna gelap. Warna yang lebih gelap adalah karena adonannya dicampur dengan kulit ikan. Pempek Kulit ini aroma ikannya lebih kuat, namun bagusnya ikannya tidak amis jadi aromanya cukup enak. Tekstur dan kekenyalannya juga bagus.
- Pempek Adaan - Rp. 6.000/pc. Ini yang bulat. Dinamakan pempek adaan karena langsung dibuat dari adonan, tanpa direbus dulu, dan langsung digoreng. Teksturnya lembut, dengan kekenyalan yang cukup bagus. Enaknya pempek ini karena kulitnya begitu renyah di luar dan adonan dalamnya lembut.
- Pempek Lenjer - Rp. 6.000/pc. Ini yang bentuknya memanjang. Teksturnya kurang lebih sama dengan yang adaan. Kulitnya renyah juga, sehingga ada tekstur kriuk renyah di tiap gigitan. Enak sekali. Dan sama seperti pempek adaan, tidak ada bau amis tercium, so it's really really good.
- Pempek Kulit - Rp. 6.000/pc. Ini yang bulat pipih dan berwarna gelap. Warna yang lebih gelap adalah karena adonannya dicampur dengan kulit ikan. Pempek Kulit ini aroma ikannya lebih kuat, namun bagusnya ikannya tidak amis jadi aromanya cukup enak. Tekstur dan kekenyalannya juga bagus.
Kuah pempeknya disajikan terpisah dalam botol. Tidak langsung digabung dengan pempeknya. Ini sih menurut saya bagus, karena kadang pempek yang masih panas (baru keluar dari penggorengan) lalu langsung dicampur dengan kuah bisa jadi lembek. Diberikan mangkok juga untuk kuahnya, jadi istilahnya makan sambil dicocol. Rasa dari kuah pempeknya ini enak banget. Beda dengan kuah pempek yang biasa saya makan di tempat lain. Asam dari cukanya masih terasa, tapi juga ada sensasi gurih dan manis di dalamnya. Tidak terlalu pedas juga seperti halnya di tempat lain, jadi rasa asli dari cukanya tidak tenggelam oleh pedas. Enak banget. Pempeknya saja tanpa kuah sudah enak, apalagi kalau dimakan dengan kuah. Excellent!
Berikutnya saya coba Tekwan - Rp. 18.000. Ini adalah sejenis sup khas Palembang yang isinya adonan ikan dan sagu. Jadi teksturnya kenyal, dan bentuknya kecil-kecil seperti bakso. Kuah yang digunakan adalah kuah ebi. Selain itu dalam tekwan ini juga ada bengkoang, jamur kuping gajah, daun bawang, seledri, mentimun dan bawang goreng. Rasa dari kuahnya enak dengan ebinya kuat terasa.
Lalu saya coba Model - Rp. 18.000. Bentuknya mirip dengan pempek kapal selam, karena adonan yang digunakan juga sama. Bedanya adalah isi dari model adalah tahu. Jadi bisa disebut juga pempek tahu. Kuah yang digunakan juga kuah ebi, sama seperti tekwan. Dan ada bihun juga di dalamnya selain daun bawang, seledri dan bawang goreng. Rasanya juga enak lho. You should try!
Terakhir saya coba yang spesial di menu, yaitu Es Kacang Merah - Rp. 18.000. Ini juga khas Palembang, eaters. Kacang merah dicampur dengan es serut dan susu cokelat. Yang hilang disini adalah tape singkong. Andai saja ada tape singkong, it would be perfect. Tapi porsi kacang merahnya gak pelit nih, banyak banget. Saya suap kacang merahnya seakan gak habis-habis. Rasanya juga segar banget deh. Wajib coba!
Untuk menetralisir rasa manis dari es kacang merah, segelas Es Teh Tawar - Rp. 3.500 paling cocok diminum.
Sebelum pulang, beli kerupuk ikan belida dulu (maaf lupa foto) seharga Rp. 10.000. Disini juga ada beberapa pilihan kerupuk lain seperti kemplang.
Overall conclusion, ini mungkin pempek paling enak yang pernah saya makan sampai sekarang. Citarasa dari Palembang benar-benar kuat dalam setiap makanan yang disajikan. Benar-benar citarasa wong kito asli. Pelayanan pun baik. Harga masih bersahabat dengan kantong.
So will I be back? Definitely! I recommend this restaurant. Try it, eaters!
Keep on chewing!
Jazzy Dee
Instagram: @jzzydee
Twitter: @jzzydee
Questions/Inquiries: http://ask.fm/jzzydee
Sebelum pulang, beli kerupuk ikan belida dulu (maaf lupa foto) seharga Rp. 10.000. Disini juga ada beberapa pilihan kerupuk lain seperti kemplang.
Overall conclusion, ini mungkin pempek paling enak yang pernah saya makan sampai sekarang. Citarasa dari Palembang benar-benar kuat dalam setiap makanan yang disajikan. Benar-benar citarasa wong kito asli. Pelayanan pun baik. Harga masih bersahabat dengan kantong.
So will I be back? Definitely! I recommend this restaurant. Try it, eaters!
Keep on chewing!
Jazzy Dee
Instagram: @jzzydee
Twitter: @jzzydee
Questions/Inquiries: http://ask.fm/jzzydee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar