Halo eaters,
Minggu ini berasa sekali liburnya dengan banyak tanggal merah dalam 1 minggu. Istilahnya banyak "hari kejepit". Memang sih, kantor tidak meliburkan di hari kejepit ini dan saya sengaja menyimpan jatah cuti untuk dihabiskan saat akhir tahun. Tapi cukup tertolong juga ada 2 tanggal merah dalam seminggu buat rileks dan liburan. Tentunya buat kulineran juga, hehe.
Memanfaatkan tanggal merah, saya dan pacar berwisata ke Taman Impian Jaya Ancol. Di sana memang banyak lokasi wisata yang bisa dipilih ya eaters, dan tentunya juga banyak spot-spot kuliner yang menarik. Nah, setelah hampir seharian penuh berpindah-pindah dan mencoba berbagai macam lokasi wisata dalam kompleks Taman Impian Jaya Ancol, kami memutuskan mencari makan. Pilihan kami jatuh ke Le Bridge.
Kami pertama kali mengunjungi Le Bridge waktu kencan pertama. Jadi bisa dikatakan ini adalah semacam nostalgia kencan pertama. Seperti yang eaters tahu, Le Bridge adalah resto yang unik. Berlokasi di tengah lautan. Untuk menuju ke resto ini kita harus berjalan di sepanjang jembatan dermaga yang umumnya disebut orang dengan "jembatan cinta". Makanya jangan heran kalau di sepanjang jembatan banyak pasangan muda-mudi berkumpul.
Interior resto didominasi oleh kayu. Dengan penggunaan warna putih untuk meja dan kursi yang bentuknya seperti meja dan kursi taman. Warna lain yang digunakan adalah coklat untuk kayu lantai dan merah untuk bangunan register dan kitchen. Overall tempatnya bagus, bersih, dan punya ambience yang bagus mengingat customer bisa melihat pemandangan laut yang indah.
Disini sistemnya adalah "pay before you eat". Kita memesan makanan di bagian register dan langsung bayar, nanti kita akan diberi nomer pesanan. Lalu kita tinggal duduk menunggu makanan selesai dimasak dan diantarkan oleh pelayannya.
Nomer pesanan
Jenis makanan yang ditawarkan di Le Bridge adalah makanan western. Dan kali ini saya sedang cukup lapar, jadi saya akan pesan lengkap mulai dari appetizer, main course dan dessert. Yuk lihat apa saja pesanan saya!
Chicken Wings
Untuk appetizer saya pesan Chicken Wings - Rp. 24.545. Kalau eaters mengikuti review-review saya sebelumnya tentu tahu kalau saya adalah penggemar menu chicken wings. Nah, untuk menu chicken wings pesanan saya kali ini sebenarnya cukup memuaskan. Ada 6 potong chicken wings dalam menu ini dan dibumbui dengan baik. Dagingnya masih lumayan empuk walaupun sudah mulai cenderung mengarah ke keras. Namun masih cukup enak untuk digigit.
Fettucine Smoked Beef
Masuk ke main course, yang pertama adalah Fettucine Smoked Beef - Rp. 44.545. Disajikan dengan keju parmesan terpisah. Porsinya terlalu sedikit kalau mengingat harganya yang lumayan pricey. Dan untuk saya cream yang digunakan terlalu tebal dan terlalu berat. Agak sedikit eneg jadinya kalau harus menghabiskan menu ini. Namun untuk taste ini cukup enak. Potongan smoked beefnya besar dan cukup banyak.
Chicken Gordon Bleu
Main course berikutnya adalah Chicken Gordon Bleu - Rp. 59.090. Jujur yang ini cukup mengecewakan untuk saya. Daging ayamnya begitu kecil, bahkan bisa habis dalam 3 kali suapan. Bagian dalam ayamnya tidak ada keju mozarella yang biasanya ada dalam chicken gordon bleu. Kentang gorengnya plain, seharusnya bisa diberi sedikit garam. Mix vegetablesnya juga hambar, bahkan kacang polongnya terasa sedikit keras seperti baru keluar dari freezer. Satu-satunya yang lumayan mungkin brown sauce yang untuk ayamnya. That's it. I don't recommend this menu.
Sundaes
Untuk dessert tadinya mau pesan Banana Split tapi ternyata habis, jadinya saya pesan Sundaes - Rp. 23.636. Ini adalah vanilla ice cream dan strawberry ice cream yang dihias cantik di dalam gelas dengan buah ceri dan strawberry lalu disiram dengan chocolate sauce.
Semacam hiburan atas kecewanya saya pada chicken gordon bleunya. Rasanya oke, manisnya pun tidak terlalu sweet.
Moving on to the beverages. The first one is Ice Cappuccino - Rp. 30.000.
Ice Cappuccino
Lebih cocok disebut es kopi. Jujur saya tidak paham kenapa minuman ini disebut cappuccino. Sama sekali tidak mirip dan tidak terasa seperti cappuccino. Tidak ada tekstur foamy seperti layaknya dan seharusnya sebuah cappuccino. Tidak ada choco granule. Dan rasanya seperti es kopi sachet yang diseduh. Bahkan warnanya saja sudah terlihat bukan seperti cappuccino.
Way, way too over-priced only for a glass of ice coffee. Not recommended.
Green Tea Milkshake
Minuman berikutnya cukup lumayan, Green Tea Milkshake - Rp. 24.545. Rasanya manis dan segar. Green teanya masih terasa namun hanya sedikit sayangnya. Susu dan krimnya lebih over-powering. Cocok untuk sweet-tooth lovers, tapi bukan untuk green tea lovers.
Ice Tea
Yang terakhir dan juga sebagai penutup adalah Ice Tea - Rp. 10.000. Rasanya cukup standar, sama seperti teh umumnya. Wanginya pun biasa saja.
Overall conclusion, resto ini memang menjual suasana, ambience dari pemandangan tengah laut. Cocok untuk yang ingin mengadakan kencan romantis. Saya pun kesini sebagai nostalgia kencan pertama, dan cukup menikmati pemandangan sunset dari resto ini.
Sebagai pecinta kuliner, mungkin saya tidak bisa dikatakan puas dengan makanan yang saya santap disini. Beberapa agak mengecewakan, dan beberapa over-priced. Tapi sekali lagi, sepertinya yang dijual disini adalah ambience. Jadi tidak perlu terlalu berharap banyak untuk kulinernya. Ada beberapa yang bisa dibilang lumayan enak juga kok.
Will I be back? Well untuk nostalgia berikutnya mungkin. Tapi sepertinya lain kali saya akan mencoba spot-spot kuliner lain yang bertebaran di dalam Taman Impian Jaya Ancol ini.
Keep on chewing!
Jazzy Dee
Instagram: @jzzydee
Twitter: @jzzydee
Questions: http://ask.fm/jzzydee
Le Bridge
Jl. Pantai Indah Ancol
Phone: 021 68666728, 021 5484961
Pademangan, Jakarta Utara 14430
Ada ayam bangkok vietnam
BalasHapus